Jumat, 27 Desember 2019

REFLEKSI HARI GURU NASIONAL (HGN) KE 74


REFLEKSI HARI GURU NASIONAL KE 74 TAHUN 2019

Oleh: Rosiman, SP
Kepala MTs Miftahul Huda

Assalamualaikum Wr. Wb
ROSIMAN, SP
KEPALA MTS MIFTAHUL HUDA

(Talang Muandau) Senin, 25 Novemver 2019 menjadi sebuah hari yang penuh dengan kegembiraan dan kebahagian bagi seluruh Guru se Nusantara. Hampir seluruh Sekolah mulai dari jenjang SD sederajat – SMA Sederajat hari ini telah melakukan Apel bersama untuk memperingati Hari Guru nasional. Dengan memotong tumpeng sampai perlombaan antar guru merupakan bentuk kegembiraan para guru untuk memeriahkannya.

Namun apakah itu sudah cukup untuk membalas kelelahan mereka selama ini dalam mendidik anak anak selama di kelas, yang terkadang banyak menuai masalah?. Apakah  itu sudah cukup bagi mereka untuk membalas penghargaan pemerintah selama ini tentang kesejahteraan mereka dalam bentuk honorer?. Apakah itu semua sudah cukup bagi mereka untuk membalas pengorbanan mereka dengan meninggalkan keluarga, mengurus anak anak di rumah, bahkan menyita waktu istirahatnya hanya untuk datang tepat waktu, apalagi yang rumahnya jauh dari tempat sekolah, itu semua mereka lakukan demi mendidik anak anak bangsa?. Apakah itu sudah cukup bagi mereka untuk mengobati harapan harapan yang tak kunjung datang tentang kenaikan gaji?. 

Saya pikir hari ini semuanya saya katakan sangatlah cukup. Karena sejatinya  guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sebuah simbol yang sangat luar biasa di sematkan oleh profesi seorang guru. Mengabdi dengan ikhlas adalah isi dari hati mereka, sehingga apa pun yang diberikan oleh pemerintah, baik itu Honorer, peraturan peraturan yang sering ber ubah ubah dalam bentuk kurikulum. Itu semua mereka terima dengan lapang dada karena sejatinya tugas seorang guru adalah sebuah pengabdian, dan mereka sadar bahwa seorang guru adalah pekerjaan yang paling mulia.

Berbicara soal pengabdian, keIkhlasan  dan tanggung jawab tak mesti lagi harus dipertanyakan oleh seorang yang berprofesi guru. Namun yang harus di pertanyakan dan di perjuangkan adalah tentang kesejahteraan guru. Bagaimana prestasi dan kualitas siswa akan di ukur oleh bagaimana urusan dirumah seorang guru selesai, walaupun pada realitasnya hari ini urusan di rumah sebahagian guru tak selesai /pas pas an, Namun mereka tetap memberikan yang terbaik untuk prestasi dan peningkatan kualitas para siswa.

Saya sebagai kepala Madrasah MTS Mifatahul Huda Tasik Serai Kecamatan Talang Muandau kabupaten Bengkalis-Riau  yang Mungkin masih terlalu dini dalam mengemban amanah ini. Di bawah 3 tahun mengemban amanah sebagai kepala Madrasah sejak awal 2018 banyak tantangan serta pekerjaan yang harus di hadapi dan diselesaikan. Keluar dari Zona Nyaman adalah hal yang sangat fundamental, membuat gagasan  Inovasi untuk menggali potensi Guru dan siswa agar dapat ditampilkan di tengah tengah masyarakat. Mencari tenaga pendidik baru merupakan langkah konkrit untuk mensukseskan setiap program yang di akan direncanakan. Dengan honorer yang tidak sesuai dengan tugas yang akan di emban tentu sulit untuk mencari sosok yang benar benar untuk mengabdi.

Alhamdulilah sosok tenaga pendidik telah saya dapatkan dengan kualifikasi Kreatif, Inovatif dan ikhlas rela berkorban tanpa memandang jumlah honerer yang akan dia terima. Pada tahun 2018 kita mulai program madrasah yang pertama yaitu melaksanakan program Safari Ramadhan, dengan mengunjungi seluruh masjid masjid di seluruh kampung. Dengan menampilkan potensi siswa/I dengan kegiatan tilawah Qur’an, Sarhil Qur’an dan Cermah. Tampil didepan masyarakat tentu ini menjadi daya tarik dari masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di Mts Miftahul Huda yang pada saat itu mengalami transisi kuantitas. Tak hanya itu program safari Jum’at pun berlanjut dengan mengunjungi masjid masjid, kita hadir untuk melakukan dakwah melalui mimbar mimbar jumat anak didik yang sudah akil balig di gilir untuk menjadi petugas azan dan kutbah di setiap masjid pada setiap jum’atnya. Setelah masuk tahun ajaran baru program nyata ini langsung menyedot minat masyarakat untuk meyekolahkan anaknya di MTs Miftahul Huda. Dari siswa 11 orang yang kami tamatkan, di ajaran baru 35 siswa telah masuk di MTs Miftahul Huda, intinya 300 % lebih telah melampaui target.

Seiring berjalannya waktu, dengan kondisi kesejahteraan guru yang masih sama. Potensi anak anak terus di tingkatkan melalui kegiatan KBM serta proses pengembangan diri yang maksimal di terapkan masing masing guru di kelas. Awal 2019 kegiatan 2 tahunan telah di mulai sebut saja KSM dan Aksioma 2019 untuk tingkat kecamatan Pinggir-Talang Muandau yang dilaksanakan di MTS Al Muhajirin Desa Muara Basung. Dengan kegigihan dan semangat para dewan guru kami mengutus sebagian siswa/I untuk berkompetisi dalam ajang tersebut baik dalam bidang Sains, Seni dan Olahraga. Dengan tekad “Manjadda wajada dan Proses tak akan pernah menghianati hasil” yang sering saya sampaikan dalam setiap moment pertemuan dan sambutan. Yang benar saja Dari beberapa cabang perlombaan 11 (sebelas) tropi telah diraih oleh anak anak didik kami dari berbagai cabang perlombaan dengan juara yang bervariasi.

Masih tentang prestasi, 2 bulan kemudian KSM (kompetisi Sains Madrasah) dilanjut di tingkat kabupaten Bengkalis yang di selenggarakan di MAN Negeri 1 Bengkalis. Dengan mengirimkan 6 peserta yang terdiri dari cabang sains  Matematika terintegrasi , IPA  terintegrasi dan IPS ter Integrasi yang disetiap Pos nya di isi oleh 2 siswa/I dari MTS Miftahul Huda. Dengan tekad yang sama, hasil pengumunan Juara Mts Miftahul huda telah mencetak Sejarah Baru sejak berdirinya lembaga pendidikan ini. Juara 1 Matematika terIntegrasi dan Juara 2 IPS terIntegrasi telah di raih oleh siswi kami, dengan demikian tentunya wajib untuk mengikuti ajang KSM Tingkat Provinsi Riau mewakili Kabupaten Bengkalis, walaupun pada akhirnya perjuangan tesebut tidak sampai ke taraf Nasional. Namun hal tersebut sudah menjadi hal yang sangat luar biasa dan menjawab bahwa penghargaan pemerintah tentang kesejahteraan guru tidak menyurutkan guru tersebut untuk berhenti mendidik serta memberikan prestasi dan menciptakan evolusi dalam dunia pendidikan.

Soal kesejahteraan guru sampai hari ini sangat tidak layak jika guru di gaji 400-500 Ribu/bulan, sejak 2018 honorer yang diberikan pemerintah hanya 400 ribu/bulan dan di 2019 ini hanya dibayarkan 500 ribu/bulan. Dengan alasan defisit anggaran mengapa pendidikan tidak di prioritaskan, yang notabenenya tonggak pertama dalam kemajuan suatu Negara dalam mempersiapkan gerasi Emas. sejatinya 20 % dari anggaran suatu Negara/Daerah ini semua di limpahkan kedunia pendidikan sesuai yang di amanatkan oleh Undang – Undang dasar 1945  Pasal 31 Ayat 4 yang bunyinya:
“Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya  20% ( dua puluh persen) dari anggaran pendidikan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional”

Apakah yang terjadi dengan kita hari ini, guru di tuntut untuk berjuang keras namun tak berbanding lurus dengan penghargaan yang diberikan pemerintah terhadap jasa jasa seorang guru dengan yang namanya kesejahteraan.

Semoga dengan di peringatinya Hari Guru Nasional yang ke 74 tahun 2019 ini menjadi refleksi bagi kita semua baik itu masyarakat umum, guru yang terpenting adalah pemerintah bahwa pendidikan adalah hal yang harus sama sama kita perhatikan dan kita prioritaskan. Hal ini untuk mewujudkan Keadialan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang di amanatkan dalam sila ke – Lima PANCASILA. karena perjuangan kita untuk Indonesia ini adalah sama, yang membedakan hanyalah Pelaku, Tempat, dan Waktu.

Setiap Tempat adalah Sekolah
Setiap Orang adalah Guru

SELAMAT HARI GURU NASIONAL KE 74 TAHUN 2019

Wassalamualaikum, Wr. Wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DOWNLOAD FORMULIR PENDAFTARAN SISWA BARU MTS MIFTAHUL HUDA TA. 2021/2022

PENERIMAAN SISWA BARU  (PSB) MTS MIFTAHUL HUDA TASIK SERAI  TAHUN PELAJARAN 2021/2022 DOWNLOAD FORMULIR PENDAFTARAN DIBAWAH INI , KLIK LINK ...