SEDIHNYA PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT DI PLOSOK NEGERI JUNJUNGAN
Oleh :
ROSIMAN, SP
(Kepala Mts Miftahul Huda Tasik Serai)
Mengingat
intensitas hujan yang sangat Tinggi di wilayah bengkalis, khususnya kecamatan
Pinggir dan talang Muandau. kondisi Jalan Gajah Mada kini kondisinya semangkin meprihatikan. Sebagai
sebab dari rusaknya Jalan Gajah Mada
dikarenakan tingginya curah hujan dan lambannya penanganan/respon Pemerintah
Daerah terhadap kondisi Jalan Gajah Mada saat ini, yang tahun lalu sempat di
gadang gadang sebagai salah satu jalan yang akan mendapat jatah pembangunan proyek
multiyears tahun Anggaran 2018, Namun sepertinya
proyek tersebut tidak akan terealisasi di tahun ini karena Pemerintah Daerah
Bengkalis telah menunda proyek tersebut dengan alasan devisit anggaran.
Kondisi Jalan Gajah Mada |
Harapan
pupus sudah untuk menikmati jalan bagus di tahun ini , kini masyarakat yang Meliputi
Jalan Gajah Mada Desa Tasik Serai-Tasik Serai Barat harus menikmati kembali
dampak dari jalan putus, berlumpur dan berlubang bak danau berlumpur. Kini Jalan
Gajah Mada Km. 9, 30-32 kondisinya sangat parah. Seluruh aktifitas masyarakat
terganggu dalam bekerja dan anak anak yang berangkat kesekolah. Kini harga TBS
Kelapa Sawit telah menurun drasis untuk wilayah Tasik Seraidan Tasik Serai
Barat dan sekitarnya harga TBS hanya tinggal Rp. 600-800 /kg dilapangan, ini
artinya pendapatan petani sawit kini mengalami penurunan drastis sehingga
tingkat kebutuhan yang terus meninggkat tidak sebanding dengan pendapatan.
Ketika Anak Berangkat Sekolah harus melewati kubangan lumpur |
Kemudian
keikutsertaan kita dalam mencerdaskan anak bangsa pun mengalamai gangguan
akibat jalan yang rusak, anak anak berangkat sekolah harus memakai sendal dan
celana biasa dari rumah menghindari kotor dan tak jarang dari mereka yang
terjatuh dan kotor sampai kesekolah, demikian juga dengan guru gurunya yang akan berangkat mengajar. Untuk wilayah
Tasik Serai ada beberapa sekolah yang menjadi dampak rusaknya jalan ini di
antaranya ada 2 Sekolah Dasar (SD), 1 Madrasah Tsanawiyah (MTS), 1 Sekolah
Menengah Pertama (SMP), 1 Madrasah Aliyah (MA) dan 1 SMA Negeri, Siswa/I dan
Guru Guru dari sekolah ini lah yang setiap hari harus melewati jalan gajah mada
yang hancur sekarang.
Setelah
melihat dan mendengar aspirasi Masyarakat dan pihak pendidik tentang Jalan
Gajah mada maka perlunya sebuah tindakan nyata dari Pemerintahan Daerah
Bengkalis untuk mencari solusi tanggap dan serius untuk menanggani jalan Gajah Mada ini. Apa
bila di biarkan terus menerus dampak yang lebih besar lagi akan dirasakan oleh
masyarakat dan tingkat kualitas pendidikan khususnya di desa kami. Kemudian rusaknya Jalan Gajah Mada ini menjadi barometer bagi seluruh masyarakat
untuk lebih bijak dalam memilih perwakilannya di kursi Dewan dalam momentum
panggung kontestasi pemilihan Anggota Dewan 2019 nantinya. Jika memang mereka ingin membangun kampung
halaman dan daerahnya maka mulai hari ini saatnya menunjukan kepedulian kepada
masyarakat sebelum nantinya dipilih dan di amanahkan menjadi Anggota
Dewan untuk memperjuangkan hak hak masyarakat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar